Minggu, 15 Maret 2015

Candi Penampihan

Di kota saya Tulungagung, ada banyak tempat bersejarah diantaranya adalah candi. Pada kesempatan ini saya akan menulis tentang perjalanan saya ke salah satu candi yang ada di Tulungagung, yaitu candi Penampihan. Candi ini berada di desa Geger, kecamatan Sendang, kabupaten Tulungagung. Berada di barat daya dari pusat kota Tulungagung sekitar ±30 km.


Bersama seorang kawan mengendarai sepeda motor tepat jam 8:00 pagi kami berangkat. Dari perempatan cuwiri desa Kalangbret, kecamatan Kauman, kami menuju arah utara sampai desa Sembon, kecamatan Karangrejo ada pertigaan sebelum lampu merah, kami ambil kiri (barat). Dari jalan ini kami lurus saja karena ini adalah jalan utama menuju candi Penampihan.


Semakin lama perjalanan, rute yang kami lewati semakin naik dan udara sejuk makin terasa. Hamparan sawah yang indah di sepanjang perjalanan membuat saya nyaman berkendara. Hingga sampai pada kantor Polsek Sendang langsung saja belok kiri, dari sini sudah ada papan petunjuk jalan yang membimbing menuju lokasi candi Penampihan. Jalan yang kami lewati sudah beraspal bagus, sampai pada satu titik dimana kami harus berpisah dari jalan yang mulus dan harus melewati jalan berbatu, melewati perkampungan. Anda harus berhati – hati dan menggunakan skill bekendara anda dengan semaksimal mungkin :). Sampai akhirnya menemukan jalan beton yang tidak terlalu lebar, menanjak, dan sampailah pada lokasi candi Penampihan sekitar pukul 09:00.


Di lokasi candi udara sangat sejuk, segar luar biasa, segera kami parkir kendaraan (sepeda motor). Hanya saya dan teman saya yang berada di lokasi tersebut, areal candi digembok tidak ada petugas candi saat kami datang. Aakkhhhh sayang sekali. Tetapi kami masih bisa menikmati candi dengan berkeliling dari luar pagar. Areal candi sangat bersih dan terawat dengan baik.


Susana yang sepi, sunyi, suara aliran air, dan suara burung membuat nyaman sekali berada di sini. Kadang saya membayangkan seperti apa keadaan masa lampau saat candi ini masih baru saja dibangun.


http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/candi-penampihan.html
Candi Penampihan Tulungagung


Menurut keterangan mengenai sejarah candi Penampihan yang saya dapatkan (ada di kantor depan pintu masuk candi), asal usul candi Penampihan berasal dari kata “tampik” (penampi’an). Yang berarti menampik atau menolak. Karena dulu ada pembesar dari Ponorogo yang hendak melamar putri dari kerajaan Kediri, tetapi putri tersebut menolaknya. Dari situ lah asal kata “Penampihan”.


Candi Penampihan merupakan candi Hindhu. Areal candi ini ada tiga teras, pada teras pertama tempat berdirinya prasasti Trinulat. Prasasti bertulis huruf Jawa kuno ini bertulis angka 820 Saka, atau 898 Masehi. Prasasti ini berdiri di atas altar dari batuan andhesit berukuran panjang 5 m, lebar 2,5 m, tinggi 1,5 m.


Teras kedua hanya lahan kosong saja seperti altar yang cukup luas dan berpagar batuan.


Teras ketiga ada bangunan berbentuk kura – kura, dan ada relief yang tentu menggambarkan kehidupan pada saat itu. Sayang sekali saya tidak bisa melihat dari dekat.


http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/candi-penampihan.html
Candi Penampihan Tulungagung




http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/candi-penampihan.html



http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/candi-penampihan.html



http://galihprihan.blogspot.com/2015/03/candi-penampihan.html





Tidak jauh dari areal candi Penampihan ada semacam sumber air, dan mungkin bukan air biasa. Sumber air ini dipagari dengan kayu dan sangat terawat.







Sekian dulu ya cerita saya tentang candi Penampihan, silahkan berkunjung saja untuk melihat karya masa lampau dan menikmati suasana pegunungan.


3 komentar: