Di kota saya Tulungagung, ada
banyak tempat bersejarah diantaranya adalah candi. Pada kesempatan ini saya
akan menulis tentang perjalanan saya ke salah satu candi yang ada di
Tulungagung, yaitu candi Penampihan. Candi ini berada di desa Geger, kecamatan
Sendang, kabupaten Tulungagung. Berada di barat daya dari pusat kota
Tulungagung sekitar ±30 km.
Bersama seorang kawan mengendarai
sepeda motor tepat jam 8:00 pagi kami berangkat. Dari perempatan cuwiri desa
Kalangbret, kecamatan Kauman, kami menuju arah utara sampai desa Sembon,
kecamatan Karangrejo ada pertigaan sebelum lampu merah, kami ambil kiri (barat). Dari jalan ini kami
lurus saja karena ini adalah jalan utama menuju candi Penampihan.
Semakin lama perjalanan, rute
yang kami lewati semakin naik dan udara sejuk makin terasa. Hamparan sawah yang
indah di sepanjang perjalanan membuat saya nyaman berkendara. Hingga sampai
pada kantor Polsek Sendang langsung saja belok kiri, dari sini sudah ada papan
petunjuk jalan yang membimbing menuju lokasi candi Penampihan. Jalan yang kami
lewati sudah beraspal bagus, sampai pada satu titik dimana kami harus berpisah
dari jalan yang mulus dan harus melewati jalan berbatu, melewati perkampungan. Anda
harus berhati – hati dan menggunakan skill bekendara anda dengan semaksimal
mungkin :). Sampai
akhirnya menemukan jalan beton yang tidak terlalu lebar, menanjak, dan
sampailah pada lokasi candi Penampihan sekitar pukul 09:00.
Di lokasi candi udara sangat sejuk,
segar luar biasa, segera kami parkir kendaraan (sepeda motor). Hanya saya dan
teman saya yang berada di lokasi tersebut, areal candi digembok tidak ada
petugas candi saat kami datang. Aakkhhhh sayang sekali. Tetapi kami masih bisa
menikmati candi dengan berkeliling dari luar pagar. Areal candi sangat bersih
dan terawat dengan baik.
Susana yang sepi, sunyi, suara
aliran air, dan suara burung membuat nyaman sekali berada di sini. Kadang saya
membayangkan seperti apa keadaan masa lampau saat candi ini masih baru saja
dibangun.
Candi Penampihan Tulungagung |
Menurut keterangan mengenai
sejarah candi Penampihan yang saya dapatkan (ada di kantor depan pintu masuk
candi), asal usul candi Penampihan berasal dari kata “tampik” (penampi’an).
Yang berarti menampik atau menolak. Karena dulu ada pembesar dari Ponorogo yang
hendak melamar putri dari kerajaan Kediri, tetapi putri tersebut menolaknya. Dari
situ lah asal kata “Penampihan”.
Candi Penampihan merupakan candi
Hindhu. Areal candi ini ada tiga teras, pada teras pertama tempat berdirinya
prasasti Trinulat. Prasasti bertulis huruf Jawa kuno ini bertulis angka 820
Saka, atau 898 Masehi. Prasasti ini berdiri di atas altar dari batuan andhesit
berukuran panjang 5 m, lebar 2,5 m, tinggi 1,5 m.
Teras kedua hanya lahan kosong
saja seperti altar yang cukup luas dan berpagar batuan.
Teras ketiga ada bangunan
berbentuk kura – kura, dan ada relief yang tentu menggambarkan kehidupan pada
saat itu. Sayang sekali saya tidak bisa melihat dari dekat.
![]() |
Candi Penampihan Tulungagung |
Tidak jauh dari areal candi
Penampihan ada semacam sumber air, dan mungkin bukan air biasa. Sumber air ini
dipagari dengan kayu dan sangat terawat.
Sekian dulu ya cerita saya
tentang candi Penampihan, silahkan berkunjung saja untuk melihat karya masa
lampau dan menikmati suasana pegunungan.
Lumayan dekat dengan rumah saya ,tempatnya memang keren
BalasHapusIya,, tempat sejuk dan natural banget :)
Hapus
BalasHapusBlog yang keren sekali. Butuh motor hubungi kami. Bisa wa kami 081 559 795 985