Selasa, 12 Januari 2016




Indonesia adalah negara agraris. Begitulah kiranya yang saya pernah tahu dan disampaikan oleh guru waktu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Bahkan di era pak presiden Seoharto negara kita merupakan lumbung padi di Asia Tenggara. Dengan RePELITA nya (Rencana Pembangunan Lima Tahun), dan program KB dua anak cukup pada masa itu rakyat Indonesia tidak pernah kekurangan beras. Produksi dan konsumsi beras begitu stabil, tidak pernah minus bahkan mungkin surplus.


Rezim pak Soeharto runtuh, era reformasi dimulai dan gaung demokrasi disuarakan. Era baru, maka kebijakan pemerintah pun juga berbeda. Pertumbuhan penduduk begitu pesat, dan tentunya lahan pemukiman pun juga bertambah. Tahun 2014 dari data BPS jumlah penduduk Indonesia adalah 252 juta jiwa, dan semakin meningkat setiap tahunnya (lihat data pada tabel). Wowww . . . .




Dengan jumlah penduduk sedemikian besar maka banyak lahan pertanian yang harus rela untuk berubah fungsi, dibangun untuk perumahan. Bapak Achmad Suryana dari Badan Ketahanan Pangan Kementrian Pertanian menyampaikan di halaman Republika, pada tahun 2012 luas penguasaan lahan per petani sudah sempit, yaitu 0,22 hektar dan diperkirakan menjadi 0,18 hektar pada 2050. Bagaimana ya Indonesia ke depan? Menurut saya sangat luar biasa tantangannya terkait dengan ketahanan pangan nasional. Kebutuhan beras sebagai makanan pokok warga Indonesia sangat tinggi. Tingkat konsumsi beras perkapita/tahun sebesar 124,89 kg untuk penduduk dengan jumlah 250 juta jiwa, dengan nilai tersebut untuk tahun 2015 butuh 33,368 juta ton beras. Pada tahun 2015 jumlah produksi beras adalah 43,940 juta ton, surplus 10 juta ton beras.

Namun, saya menilai kontrol terhadap luas lahan pertanian tetap harus dilakukan. Di Tulungagung sendiri saya melihat cukup banyak lahan pertanian berubah fungsi. Menjadi gudang untuk toko besar, menjadi perkantoran dan menjadi rumah. Sayang sekali.






Foto di atas menunjukkan sedikit contoh berkurangnya lahan pertanian untuk mendirikan bangunan.


Semoga Indonesia tetap kembali berjaya sebagai negara agraris, kembali menjadi lumbung padi dengan teknologi tepat guna di bidang pertanian.


Sawah yang dijarah

Read More